Minggu, 07 Februari 2010

ripos dr situs depag

Teriring doa buat muridku yang akan berjuang 'Tuk menghadapi ujian nasional Semoga diberi kekuatan dan kelancaran Lulus dengan hasil yang memuaskan Sebagai bekal dan modal Dalam menggapai masa depan yang cerah Secerah sang surya menyinari dunia.
ORANG yang berusaha tanpa berdoa, termasuk orang sombong dan orang yang berdoa tanpa usaha adalah sia-sia. Bagaimana pun kerasnya kita berusaha, apabila Allah SWT belum mengizinkan, maka kita belum bisa meraih kesuksesan. Begitu juga sebaliknya, seandainya kita rajin berdoa setiap saat tanpa disertai usaha, tidak akan mendapatkan apa-apa. Dengan demikian, usaha dan doa harus seiring sejalan. Ibarat dua sisi mata uang, usaha dan doa tidak bisa dipisahkan.
Selama hidup kita tidak akan lepas dari ujian, baik ujian dalam kesenangan maupun kesusahan. Ujian merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari. Salah satu ciri orang yang sehat mentalnya adalah siap diuji. Apabila kita lulus ujian, maka derajat dan keimanan kita akan meningkat. Untuk itu, jangan takut atau khawatir apabila mendapat ujian. Hadapi ujian dengan sikap terbaik kita, perasaan tenang, berpikiran positif, dan tabah.
Begitu juga halnya dengan murid sekolah menengah yang akan menghadapi ujian nasional (UN). Ujian nasional tahun ini lebih berat dibanding tahun lalu. Murid SMA harus menghadapi enam mata pelajaran dalan UN kali ini, tahun sebelumnya hanya tiga mata pelajaran. Tapi walaupun enam pelajaran, apabila sudah siap, baik fisik, pengetahuan maupun mental, tidak akan masalah. Ingat! Persiapan yang matang merupakan setengah sukses. Sebaliknya, salah dalam persiapan sama dengan merencanakan kegagalan. Perlu dipahami bahwa UN hanya sebagian kecil dari ujian kehidupan.
Salah satu persiapan yang mesti dilakukan oleh murid dalam menghadapi UN, yaitu memanjatkan doa dengan khusyuk. Karena manusia tidak mempunyai daya dan kekuatan tanpa pertolongan Allah SWT. Doa bisa mengantarkan getaran dari seseorang kepada orang lain dan kepada Allah SWT. Untuk itu, murid-murid harus memanjatkan doa agar mempunyai kekuatan dalam menghadapi UN, sehingga bisa lulus dengan nilai yang baik.
Selain berdoa sendiri, hendaknya juga meminta doa kepada orangtua, guru, saudara, dan teman-teman. Mudah-mudahan dengan banyak yang mendoakan, bisa menambah kekuatan dan rasa percaya diri, sehingga bisa lulus dalam menghadapi UN. Karena kita tidak tahu, dari pintu atau doa siapa yang terkabul. Semakin banyak yang mendoakan, diharapkan segala cita-cita dapat tercapai.
Supaya doa kita dikabulkan, tentu perlu dipersiapkan sebelumnya. Dalam berdoa harus mempunyai niat yang lurus dan ikhlas. Yakinkan dalam diri bahwa doa kita akan terkabul atau diijabah Allah SWT. Tempat berdoa juga harus bersih dan tenang. Pakaian yang dikenakan harus bersih dan rapi. Sebelum berdoa awali dengan berzikir kepada Allah SWT. Banyak berbuat baik kepada orang lain. Lebih baik lagi pada saat berdoa kita sedang berpuasa.
Penulis sebagai guru sudah pasti mendoakan agar semua murid bisa lulus UN. Karena kesuksesan murid merupakan kebahagiaan guru. Sebaliknya, kegagalan murid merupakan kesedihan guru. Selain secara pribadi oleh guru masing-masing, sekolah juga suka mengadakan doa bersama. Doa bersama tersebut dihadiri seluruh siswa, guru, dan karyawan.
Setelah guru memberi pelajaran atau pengetahuan, mendidik sikap dan melatih keterampilan serta diiringi doa, pada akhirnya yang harus menghadapi ujian adalah murid sendiri. Ibaratnya guru hanya mengantarkan ke pinggir danau, yang harus berenang adalah murid sendiri. Karena itu, muridku yang baik, tanam-kan dalam diri keyakinan. Yakinlah kamu bisa, maka kamu pasti bisa. Di samping itu, harus mempunyai rasa percaya diri. Ingat! Rahasia sukses adalah percaya pada diri sendiri.
Pada saat menjelang dan sesudah ujian, para murid seyogianya introspeksi diri. Dari mana datang, apa yang telah dan akan dilakukan, serta hendak ke mana setelah hidup ini. Di sini murid harus menetapkan tujuan hidup. Apa yang hendak dicapai di masa depan. Dengan mempunyai tujuan yang jelas, maka dalam melakukan suatu kegiatan akan terarah. Apa yang harus dilakukan dan apa yang mesti dihindari.
Setelah lulus sekolah menengah, murid harus menentukan tujuan dan cita-cita di masa depan. Apakah mau melanjutkan studi, bekerja atau kuliah sambil bekerja? Setiap pilihan yang diambil akan mengandung risiko. Baik positif maupun negatif. Karena itu dalam mengambil suatu keputusan perlu pertimbangan yang matang, baik berdasarkan logika maupun hati nurani.
Apabila melanjutkan studi, tantangan yang harus dihadapi, yaitu persaingan yang ketat untuk lulus seleksi penerimaan mahasiswa baru.
Harus jeli memilih jurusan di perguruan tinggi yang sesuai dengan bakat dan minat masing-masing. Biaya kuliah yang tidak sedikit. Harus tekun dan kreatif dalam belajar.
Kemudian, kalau bekerja ada beberapa kendala, di antaranya lowongan kerja sangat terbatas, sehingga persaingan untuk jadi pegawai, baik pegawai negeri maupun pegawai swasta sangat ketat.
Apabila ingin berwiraswasta belum mempunyai keterampilan khusus. Modal yang terbatas dan banyaknya saingan atau pemasaran produk yang relatif sulit.
Berikutnya, seandainya kuliah sambil bekerja tentu beban yang harus dihadapi semakin bertambah. Ada tugas ganda yang mesti dilaksanakan dengan baik dan seimbang. Jangan sampai tugas yang satu menghambat tugas yang lainnya. Di sini betul-betul harus tangguh, baik dari segi fisik, mental maupun biaya. Di samping itu, diperlukan kepan-daian dalam mengatur waktu. Waktu harus betul-betul dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Dengan demikian, apa pun pilihan yang diambil, yang penting adalah bisa menggapai masa depan cerah. Semoga setiap langkah yang dilakukan mendapat rida Allah SWT. Amin.

0 reply gaspol: